Merah Putih Memanggil, Film Heroisme Prajurit TNI
Mata publik tertuju pada film
baru bertajuk “Merah Putih Memanggil” yang serentak mulai tayang hari ini,
tanggal 5 September 2017 di seluruh bioskop Indonesia. Cerita film Merah Putih Memanggil memperlihatkan aksi kepahlawanan para TNI untuk Indonesia. Awal
cerita film Merah Putih Memanggil bermula pada adanya pembajakan kapal pesiar dengan
bendera Indonesia oleh sekelompok teroris internasional dimana kelompok teroris
itu dipimpin oleh Diego (Aryo Wahab). Ia mempunyai kaki tangan bernama Lopez
(Restu Sinaga). Dalam insiden itu ada satu awak kapal yang melakukan perlawanan
dan ditembak mati. Sementara itu teroris tersebut menyandra beberapa orang yang
terdiri dari empat awak kapal termasuk kapten, satu warga negara Korea Selatan,
tiga warga negara Prancis, dan satu warga negara Kanada.
Mereka dibawa keluar dari wilayah Indonesia. Enam warga negara Indonesia juga ikut disandera dan berharap tebusan dari Pemerintah Indonesia untuk itu. Di dalam keadaan yang genting itu negara tetangga tak kunjung mampu melumpuhkan sekelompok teroris tersebut. Akhirnya mereka memberi akses untuk pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan hanya diberi waktu selama 48 jam untuk menyelamatkan sandera. Akhirnya Kapten Nurmantyo (Maruli Tampubolon) yang didaulat untuk menjalankan tugas ini segara menyusun strategi, sebuah rencana operasi gabungan menjadi pilihan terbaik. Hal ini akan melibatkan TNI AD, TNI AL dan TNIAU.
Demi mengemban tugas nasionalis ini, para tentara termasuk Kapten Nurmantyo harus meninggalkan keluarga yang mereka sayangi. Tak hanya laki- laki dalam proses penyelamatan itu, dr Kartini (Prisia Nasution) juga turut dihadirkan untuk merawat para sandera yang terluka. dr Kartini digambarkan sebagai seorang wanita tangguh dalam film Merah Putih Memanggil.
Baca juga info : kursus
bahasa arab
Mereka dibawa keluar dari wilayah Indonesia. Enam warga negara Indonesia juga ikut disandera dan berharap tebusan dari Pemerintah Indonesia untuk itu. Di dalam keadaan yang genting itu negara tetangga tak kunjung mampu melumpuhkan sekelompok teroris tersebut. Akhirnya mereka memberi akses untuk pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan hanya diberi waktu selama 48 jam untuk menyelamatkan sandera. Akhirnya Kapten Nurmantyo (Maruli Tampubolon) yang didaulat untuk menjalankan tugas ini segara menyusun strategi, sebuah rencana operasi gabungan menjadi pilihan terbaik. Hal ini akan melibatkan TNI AD, TNI AL dan TNIAU.
Baca juga : info biaya kursus bahasa arab
Demi mengemban tugas nasionalis ini, para tentara termasuk Kapten Nurmantyo harus meninggalkan keluarga yang mereka sayangi. Tak hanya laki- laki dalam proses penyelamatan itu, dr Kartini (Prisia Nasution) juga turut dihadirkan untuk merawat para sandera yang terluka. dr Kartini digambarkan sebagai seorang wanita tangguh dalam film Merah Putih Memanggil.
Baca juga : info kursus bahasa arab
Pada malam hari secara free fall
melalui TNI Pemerintah Indonesia mengirimkan satu tim batalyon anti teror
Kopasus. Demi melancarkan rencana penyelamatan tersebut, Kopaska, pesawat
tempur TNI AU, kapal perang TNI AL, dan batalyon Marinir di turunkan untuk
membantu. Selama perjuangan menyelamatkan sandera, korban dari pihak TNI maupun
pihak teroris terus berjatuhan. Mirwan Suwarso yang menjadi sutradara film “Merah Putih Memanggil” mengungkapkan bahwa ada 250 orang yang turut bergabung dalam
pembuatan film tersebut.
Baca juga : info kursus bahasa arab mudah
Yang menarik dalam Merah Putih Memanggil adalah
tidak ada satupun pemeran yang menggunakan stuntman (pemeran pengganti) dalam
film Merah Putih Memanggil ini. Selain itu film Merah Putih Memanggil juga menggunakan
alat- alat perang asli milik TNI. Alat yang di gunakan dalam film Merah Putih
Memanggil ini diantaranya adalahi pesawat tempur Sukhoi SU-30, helikopter, Kapal
Selam Nagapasa, dan KRI Diponegoro. Merah Putih Memanggil sendiri adalah sebuah
film yang di produksi bersama Gabungan Puspen TNI dan TB Silalahi Pictures. Dengan
film Merah Putih Memanggil ini diharapkan yarakat lebih bisa mengapresiasi
perjuangan para prajurit TNI
Baca juga info : kursus
bahasa arab di pare
Komentar
Posting Komentar